LAPORAN
PRAKTIKUM KELESTARIAN LAHAN dan PEMUPUKAN
PENGARUH PUPUK
DAUN
TERHADAP
TANAMAN CABAI
(PTH 136)
DISUSUN OLEH :
MARSIYAH (13712031)

PROGRAM STUDI : HORTIKULTURA A
JURUSAN
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK
NEGERI LAMPUNG
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk
tanaman dengan tujuan untuk melengkapi katersediaan unsur hara. pupuk buatan
dibedakan menjadi dua yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun diberikan lewat
penyemprotan pada daun tanaman, dan nantinya daun yang akan menyerap pupuk
tersebut. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah.
Dalam praktikum ini yang akan di bahas asalah macam pupuk daun dan pengaruhnya
terhadap tanaman. Pupuk daun berbentuk serbuk dan cair.
Kualitasnya dianggap baik jika mudah larut di dalam air tanpa menyisakan
endapan. Karena mudah larut dalam air, sifat pupuk daun menjadi sangat
higroskopis. Akibatnya tidak dapat disimpan terlalu lama jika kemasannya telah
dibuka.
Kentungan menggunakan pupuk daun antara lain respon terhadap tanaman
sangat cepat karena langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Selain itu, tidak
menimbulkan kerusakan sedikitpun pada tanaman, dengan catatan aplikasinya
dilakukan secara benar.
1.2 Tujuan
Praktikum ini di laksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui respon tanaman cabai terhadap berbagai macam pupuk daun.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
Ø
Alat
1.
Polybag
2.
Cangkul
3.
Sprayer
4.
Kored
5.
Ember
Ø
Bahan
1.
Bibit cabai
2.
Pupuk kristalon
3.
Pupuk hortigro
4.
Gandasil
5.
Furadan
2.2 Waktu dan Tempat pelaksanaan
Waktu: praktikum di laksanakan pada pukul
13.00—15.00 wib
Tempat: praktikum ini di laksanakan di lahan
praktikum Hortikultura Politeknik Negeri Lampung
2.3 Hasil Praktikum
Data tabel pengamatan
1.
Kontrol
Pengamatan
|
|||
1
|
2
|
3
|
|
Tinggi
|
48
|
61,5
|
66,5
|
diameter batang
|
0,35
|
0,4
|
0,5
|
jumlah daun
|
23
|
75,5
|
173,5
|
2.
Gandasil D
Pengamatan
|
|||
|
1
|
2
|
3
|
Tinggi
|
59,5
|
73
|
80.5
|
diameter batang
|
0,49
|
0,545
|
0,61
|
jumlah daun
|
35,5
|
90
|
315
|
3.
Kristalon
Pengamatan
|
|||
|
1
|
2
|
3
|
Tinggi
|
52,5
|
66
|
72,5
|
diameter batang
|
0,41
|
0,505
|
0,535
|
jumlah daun
|
31,5
|
81
|
240
|
4.
Hortigro
Pengamatan
|
|||
|
1
|
2
|
3
|
Tinggi
|
53,65
|
68,5
|
76,5
|
diameter batang
|
0,44
|
0,485
|
0,565
|
jumlah daun
|
34
|
82,5
|
310
|
BAB III
PEMBAHASAN
Saat ini banyak sekali macam atau jenis pupuk yang
ada di pasaran, dan yang salah satunya adalah pupuk daun.Pupuk daun adalah
pupuk yang diberikan melalui daun, dengan cara di semprotkan pada bagian daun.
Pupuk ini akan di serap melalui bagian daun. Daun memiliki
mulut yang dukenal dengan nama stomata. Sebagian besar stomata terletak di
bagian bawah daun. Mulut daun ini berfungsi untuk mengatur penguapan air dari
tanaman sehingga air dari akar dapat sampai daun. Saat suhu udara terlalu
panas, stomata akan menutup sehingga tanaman tidak akan mengalami kekeringan.
Sebaliknya, jika udara tidak terlalu panas, stomata akan membuka sehingga air
yang ada di permukaan daun dapat masuk dalam jaringan daun. Dengan sendirinya
unsur hara yang disemprotkan ke permukaan daun juga masuk ke dalam jaringan
daun.
Pada saat
paraktikum pupuk yang di gunakan adalah pupuk kristalon,growmore dan hortigro.
Dari masing-masing pupuk ini memiliki kelebihan maupun kekurangan. Seperti yang
telah di lakasanakan pada praktikum dengan menggunakan tanaman cabai. Tanaman
cabai yang di beri pupuk daun gandasil D pertumbuhan vegetatifnya lebih baik.
Hal ini di karenakan gandasil D mengandung hara N yang lebih banyak yaitu
mencapai 20% unsur nitrogen, dan unsur ini sangat di butuhkan terutama pada
saat pertumbuhan vegetatif. Sedangkan untuk hortigro tanaman cabai dapat tumbuh
dengan baik walaupun tidak sebaik dengan menggunakan pupuk gandasil D. Hal ini
di karenakan hortigro hanya memiliki unsur N
18—19%. Dan untuk pupuk kristalon tingkat pertumbuhan vegetatifnya lebih
rendah dibandingkan pupuk gandasil dan pupuk hortigro, hal ini di sebabkan
pupuk daun kristalon hanya memiliki kandungan unsur N hanya 10% saja, sehingga
pertumbuhannya lebih rendah di bandingkan pupuk daun gandasil D maupun pupuk
daun hortigro. Sedangkan tanaman cabai yang tidak di beri perlakuan tingkat
pertumbuhannya vegetatifnya sangat buruk.
Sebenarnya,
kandungan unsur hara pada pupuk daun identik dengan kandungan unsur hara pada
pupuk majemuk. Bahkan pupuk daun lebih lengkap karena ditambah oleh beberapa
unsur mikro. Pemilihan analisis yang tepat pada pupuk daun perlu
mempertimbangkan beberapa faktor yang sama dengan analisis pada pupuk majemuk.
Hanya saja, faktor sifat fisik dan kimia tanah tidak dijadikan sebagai faktor utama.
Sebagai faktor utamanya adalah manfaat tiap unsur hara yang dikandung oleh
pupuk daun bagi perkembangan tanaman dan peningkatan hasil panen.
Pupuk daun
berbentuk serbuk dan cair. Kualitasnya dianggap baik jika mudah larut di dalam
air tanpa menyisakan endapan. Karena mudah larut dalam air, sifat pupuk daun
menjadi sangat higroskopis. Akibatnya tidak dapat disimpan terlalu lama jika
kemasannya telah dibuka.
Penyemprotan
pupuk daun idealnya dilakukan pada pagi atau pada sore hari karena bertepatan
pada saat membukanya stomata. Prioritaskan penyemprotan pada bagian bawah daun
karena paling banyak terdapat stomata. Faktor cuaca termasuk kunci sukses dalam
penyemprotan pupuk daun. Dua jam setelah penyemprotan jangan sampai terkena
hujan karena akan mengurangi efektifitas penyerapan pupuk. Tidak disarankan
menyemprotkan pupuk daun pada saat suhu udara sedang panas karena konsentrasi
larutan pupuk yang sampai ke daun cepat meningkat sehingga daun dapat terbakar
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah di laksanakan
tanaman cabai yang di beri pupuk daun gandasil D lebih baik pertumbuhan
vegetatifnya di bandingkan dengan pupuk daun hortigro maupun pupuk daun
kristalon. Sedangkan yang tidak di beri perlakuan pertumbuhannya sangat rendah,
hal ini di sebabkan karena unsur hara yang di butuhkan untuk pertumbuhan tidak
ada atau tidak tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar