Sabtu, 10 Januari 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KELESTARIAN LAHAN dan PEMUPUKAN PENGARUH CARA PEMUPUKAN TERHADAP TANAMAN JAGUNG (PTH 136) DISUSUN OLEH : MARSIYAH (13712031) PROGRAM STUDI : HORTIKULTURA A JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2014/2015 BAB I PENDAHULUAN Secara umum pemupukan adalah pemberian bahan organik maupun an organik kepada tanah dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kesuburan tanah. Secara khusus pemupukan adalah pemberian unsur hara kepada tanah atau tanaman. Untuk dapat tumbuh dan berproduksi optimal, tanaman jagung memerlukan hara yang cukup selama pertumbuhannya. Karena itu, pemupukan merupakan faktor penentu keberhasilan budidaya jagung. Pemberian pupuk, baik pupuk organik maupun anorganik, pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hara yang diperlukan oleh tanaman, mengingat hara dari dalam tanah umumnya tidak tercukupi. Efisiensi pemupukan mutlak diperlukan dalam budidaya jagung karena menentukan produktivitas tanamandan pendapatan yang akan diperoleh. Pemupukan dengan efisiensi yang tinggi dapat dicapai dengan penggunaan pupuk secara berimbang. Artinya pupuk yang akan digunakan didasarkan kepada hara yang dibutuhkan tanaman yang tersedia ditanah, sesuai dengan hasil yang ingin dicapai. Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar daerah tersebut. Jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang agak kering. Tanaman jagung sudah tidak asing lagi bagi kita, akan tetapi saat ini produksi jagung masih rendah. Saat ini juga penggunaan pupuk semakin lama semakin bertambah, akan tetapi hasil yang di dapatkan tidak sejalan dengan penambahan pupuk yang di berikan. Oleh karena itu kitaharus mengetahui cara pemupukan yang benar agar penggunaan pupuk lebih efisien dengan hasil yang produksi yangmeningkat. Dengan begitu dapat menghemat pupuk ataupun biaya-biaya yang harus di keluarkan. 1.2 Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pemupukan yang tepat dan efisien untuk tanaman jagung. BAB II METODE PRAKTIKUM 2.1 Alat dan Bahan • Alat 1. Cangkul 2. Kored 3. Rol meter 4. Tugal • Bahan 1. Benih jagung 2. Furadan 3. Pupuk urea 4. Pupuk SP-36 5. Pupuk kcl 2.2 Waktu dan Tempat Praktikum Waktu: praktikum dilaksanakan pada pukul 13.00—15.00 wib Tempat: praktikum dilaksanakan di lahan praktikum Hortikultura Politeknik Negeri Lampung 2.3 Hasil Praktikum Umur Tinggi tanaman(cm) Diameter batang(cm) Lebar daun(cm) Panjang daun(cm) CS CL CT CS CL CT CS CL CT CS CL CT 2 mst 30,33 31 12,51 1,23 0,36 0,8 2,4 2,26 2,26 19 20,33 14,66 3 mst 93,33 91,66 78 2,2 2,76 3,03 6,9 5,63 9 70 77,33 70,33 4 mst 107,66 102,66 85,66 2,5 2,8 3,2 7,26 5,7 9,3 79 83,33 72,33 5 mst 108,66 113,33 110 2,96 2,8 3,5 7,9 7,46 7,83 98,33 89,33 78,66 6mst 109,63 116 167,99 3,1 2,9 3,53 8,03 7,8 8,4 99 96,33 94,15 BAB III PEMBAHASAN Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus adalah tahap pertumbuhan vegetative, dan tahap kedua untuk pertumbuhan generative. Cara pemberian pupuk pada tanaman jagung dilakukan dengan cara sebar, larik dan tugal. Pemberian pupuk dengan cara sebar dilakukan dengan cara pupuk di sebar langsung di permukaan tanah. Pemupukan dengan cara di sebar memiliki keuntungan yaitu dalam pengerjaanya tidak membutuhkan waktu lama dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak, akan tetapi pemupukan dengan cara ini pupuk banyak yang terbuang terutama untuk pupuk yang cepat menguap seperti N. Pupuk yang telah di sebar tidak semuanya di serap oleh tanaman, bahkan pupuk yang di berikan menyebabkan gulma lebih tumbuh subur di bandingkan tanaman yang dibudidayakan. Pada hasil praktikum tanaman jagung yang di beri pupuk dengan cara di sebar jagung tumbuh dan berkembang dengan optimal, akan tetapi untuk minggu ke 6 tanaman jagung tumbuh akan tetapi kenaikan pertumbuhannya hanya sedikit. Pemupukan dengan cara dilarik adalah pemupukan dengan cara menempatkan pupuk pada lubang-lubang benih atau sepanjang larikan dimana benih-benih akan ditanam. Pertumbuhan tanaman jagung dengan cara di larik dapat di katakan baik, akan tetapi jika mneggunakan cara larik kita harus harus kerja dua kali sama dengan cara tugal. Sedangkan untuk cara tugal, cara ini di gunakan dengan menggunakan tugal yang berfungsi sebagai alat untuk membuat lubang, dimana lubang akan di isi pupuk. Pupuk di tempatkan pada tanah selain pada tempat jagungnya. Pada sisi satu atau pada kedua belah sisinya. Pemupukan dengan cara tugal pupuk dapat digunakan dengan optimal oleh tanaman, akan tetapi pemberian pupuk dengan cara di tugal membuthkan tenaga kerja yang lebih banyak. Pada hasil praktikum pemberian pupuk dengan cara tugal pada minggu ke 2 sampai dengan minggu 6 mengalami peningkatan, dan dari hasil tersebut tanaman jagung tumbuh optimal pada minggu ke 6 dan dengan cara tugal tanaman lebih tinggi di bandingkan dengan cara yang lain. Cara pemberian pupuk pada tanaman jagung harus efisiensi agar pupuk yang di berikan tidak terbuang dengan sia-sia. Pupuk yang di berikan harus dapat di gunakan untuk pertumbuhan tanaman yang di budidayakan. Pupuk yang di berikan dengan cara di sebar hanya sampai di permukaan tanah saja, dan akar tanaman hanya bisa menyerap sedikit dari pupuk yang di berikan. KESIMPULAN Pemberian pupuk dengan cara sebar, larik dan tugal memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam aplikasi pupuk harus memperhatikan efisiensi pupuk maupun tenaga kerja agar dalam melakukan suatu budidaya tidak menggunakan pupuk yang berlebihan dan pengeluaran modal yang tidak terlalu besar yang dapat merugikan. DAFTAR PUSTAKA Mulyani, sutedjo mul Ir.1987. Pupuk dan cara pemupukan. Rineka Cipta: Jakarta Ensiklopedia.com

Tidak ada komentar: